Pertama kalinya di Indonesia sebuah pesantren tahfidz Qur’an putri khusus tunanetra bakal dibangun di Kabupaten Bandung Barat. Hal ini ditandai dengan dilakukannya groundbreaking Pesantren Tunanetra Putri Sam’an Cinta Qur’an yang berlokasi di Komplek Setiabudi Regency, Jalan Pirus B nomor 50, Desa Cigugur, Kecamatan Parongpong,
Kabupaten Bandung Barat, Minggu (1/12/2024).
Dalam sambutannya Dr. Ridwan Effendi, S.Ag , M.Ag. selaku Pimpinan Pesantren Tunanetra Sam’an Cinta Qur’an menerangkan bahwa dirinya sudah 3 tahun yang lalu bermimpi ingin mengembangkan Pesantren Sam’an dengan membangun pondok pesantren tahfidz Qur’an khusus tunanetra khusus putri yang dalam perkiraannya dapat terwujud 10 tahun ke depan.
“Alhamdulillaah… pertemuan dengan Ustadz Fatih Karim dan bapak H Arief Setiahadi, mimpi itu dipercepat dan insya Allah ini akan menjadi pondok pesantren yang pertama di Indonesia (khusus tunanetra putri),” ungkapnya.
Untuk itu, sambung Ridwan, pentingnya ponpes ini sebagai kawah candradimuka untuk melahirkan ibu-ibu yang tangguh yang benar-benar melahirkan generasi Qurani (generasi Rabbani) yang kemudian sang anak tetap merasa bangga memiliki orangtua khususnya ibunya meski dalam kondisi keterbatasan sebagai seorang tunanetra
“Semua yang hadir di tempat ini termasuk kami yang tunanetra ingin menjadi Ahlullah (keluarganya Allah) sebagai seorang penjaga Al-Qur’an dan semua bisa saling mendukung untuk menjadi mulia semua. Mudah-mudahan hadirnya ponpes ini menjadi wasilah kebaikan dan amal jariyah bagi semua yang terlibat di dalamnya dan kelak mendapat syafaat dari Al-Qur’an,”harapnya.
Sementara itu ustadz Fatih Karim selaku founder Cinta Qur’an Foundation dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pertemuan dengan Pesantren Sam’an sudah cukup lama. Ustadz Fatih menceritakan setidaknya di tahun 2015 dirinya sempat bertemu dengan Kang Dani selaku sekretaris pesantren yang meminta Ustadz Fatih Karim untuk membantu muslim tunanetra.
“Setiap saya ada acara di Bandung selalu diajak dan akhirnya Alhamdulillah di tahun ini insya Allah bisa terwujud,”kenangnya.
Lebih lanjut pembangunan pesantren Sam’an Cinta Qur’an yang dikhususkan bagi penyandang tunanetra putri ini berawal disampaikannya mimpi pesantren Sam’an oleh Ustadz Ridwan Effendi kepada Ustadz Fatih Karim untuk mengembangkan pesantren yang sudah ada dengan membangun pesantren tunanetra khusus putri.
Alhamdulillaah tidak menunggu lama harapan tersebut direspon cepat oleh Cinta Qur’an Foundation melalui wakaf sebuah rumah dan tanah salah satu donaturnya, Bapak H Arief Setiahadi. Selanjutnya dilakukan penggalangan dana wakaf dari umat dan sekarang sudah terkumpul 70 persen dari nilai seluruh kebutuhan.
Ustadz Fatih menambahkan rencananya pesantren yang diharapkan selesai tahun depan tersebut juga bakal dilengkapi oleh pendidikan formal bagi santri dan seluruh pembiayaan murni dari bea siswa. Dengan begitu, santri tersebut nantinya mendapatkan seluruh fasilitas secara gratis.
Hadir dan berdirinya Pesantren Sam’an Cinta Qur’an tidak lepas wasilah seorang muwaqif, Bapak H. Arief Setyahadi yang mempunyai rumah dan tanah di kawasan elit Setia Budi Regency Parongpong Bandung Barat. Beliau sedikit menceritakan perkenalannya dengan ustadz Fatih Karim sudah cukup lama dan tertarik dengan sejumlah program yang digulirkan. Oleh karena itu, dirinya bersama isteri mewakafkan rumah dan tanah yang dimilikinya untuk pembangunan ponpes hafidz Qur’an khusus penyandang tunanetra putri.
“Alhamdulillah kita bisa berkontribusi.Mudah-mudahan segalanya dimudahkan dan untuk luas tanah yang diwakafkan kurang lebih 710 meter persegi,” katanya.
Dalam acara groundbreaking ini dihadiri sejumlah tokoh dan ulama seperti Prof.Dr.KH.Rahmat Syafe’i MA selaku Ketua Umum MUI Jabar dan Dr. Aep Kusnawan,M.Ag selaku Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat LP2M UIN SGD Bandung. Dalam momentum tersebut hadir juga Kayla Nur Syahwa, hafidzah tunanetra, juara program Hafiz Indonesia RCTI 2018, yang didaulat menjadi Brand Ambassador Pesantren Tunanetra Putri “ Sam’an Cinta Qur’an “.